Indonesia Pernah Jadi Finalis Bocuse d'Or, Kompetisi Masak Gagasan Paul Bocuse
Pada Januari 1987, Paul Bocuse menggagas Bocuse d'Or yang dikenal sebagai kontes gastronomi revolusioner. Konsepnya mirip olimpiade olahraga, namun khusus dunia kuliner dengan pencapaian tertinggi mendapat trofi emas.
Dilansir dari situr resmi bocusedor, kompetisi ini diselenggarakan pada ajang SIRHA International Hotel, Catering, and Food Trade Exhibition di Lyon, Prancis. Pesertanya adalah 24 chef muda dari seluruh dunia yang sebelumnya sudah lolos kualifikasi di Asia, Amerika Serikat, atau Eropa terlebih dahulu.
Foto: Istimewa
|
Baca Juga: Ungkapan Duka Para Chef Dunia Atas Kepergian Paul Bocuse
Peserta yang terdiri dari 1 chef dan 1 asisten harus menyajikan hidangan istimewa dalam waktu 5 jam 35 menit. Bahan makanan yang diolah adalah ikan dan daging. Nantinya chef-chef ternama dunia menilai hidangan buatan peserta.
Siapa sangka, tahun 2010 Indonesia pernah sampai ke babak final kompetisi masak bergengsi ini. Pesertanya adalah Chef Guruh Nugraha dan Risky Hidayah dari Riva Restaurant, The Park Lane Jakarta. Sebelumnya mereka lolos dalam babak penyisihan di Shanghai, China pada 17-19 Maret 2010.
Dihubungi detikFood (21/1), Chef Stefu Santoso yang kala itu menjadi pengarah tim Indonesia membenarkan hal ini. "Kita pertama kali tampil di final di Lyon setelah lolos kualifikasi Asia di Shanghai," tutur Chef Stefu.
Foto: Istimewa
|
Ia melanjutkan, "Dengan segala keterbatasan dana yang ada, kita tampil di Lyon. Dalam undian, kita tampil di hari pertama dan mendapat kitchen box nomor 1. Tapi berkat latihan, kita bisa selesai tepat waktu."
Baca Juga: Ini Sup Legendaris Kreasi Paul Bocuse yang Populer di Dunia
Chef ramah ini menuturkan saat itu yang diolah peserta ada dua bahan baku yaitu Scotish lamb dan ikan monkfish. Sayangnya Indonesia menempati peringkat paling akhir.
"Sampai sekarang belum ada lagi wakil Indonesia yang bisa ke final Bocuse d'Or. Kalau yang ikut kualifikasi Asia sudah 3 kali, tapi selalu gagal untuk ke final," ujar Chef Stefu.
Menurutnya, kendala utama adalah soal pendanaan. "Butuh dana besar selain latihan dan support teknik serta peralatan (untuk mengikuti kompetisi ini)," ujar chef Stefu. Ia mengatakan di negara-negara Eropa, kompetisi ini sudah jadi bagian dari program negara masing-masing, karenanya mereka dapat dukungan dari pemerintah.
Foto: Instagram paulbocuse_officel
|
Tentang kepergian Paul Bocuse, Executive Chef AMUZ Gourmet Restaurant ini mengatakan, "Pastinya kita kehilangan tokoh kuliner besar. Tapi banyak hal baik yang bisa kita contoh dari sosok Paul Bocuse."
Menurut chef Stefu, konsistensi Paul Bocuse menjadi salah satu nilai yang patut dipetik. "Dia bisa mempertahankan bintang 3 Michelin-nya dalam jangka waktu yang cukup lama." pungkas Chef Stefu.
(adr/odi)
Baca Kelanjutan Indonesia Pernah Jadi Finalis Bocuse d'Or, Kompetisi Masak Gagasan Paul Bocuse : http://ift.tt/2F0tG98
Comments
Post a Comment